Kamis, 16 Mei 2013

BIMBINGAN KELOMPOK

Artikel Bimbingan Kelompok
Di SMP N Maju Terus
Disini saya sebagai pemimpin kelompok akan mengadakan bimbingan kelompok di SMP N Maju Terus, adapun langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Langkah awal
            Langkah awal atau tahap awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan kelompok sampai dengan pengumpulan para peserta yang siap melaksanakan kegiatan kelompok.
2. Perencanaan kegiatan meliputi:
a.       Materi layanan
Sebelum melakukan diskusi kelompok ada baiknya jika terlebih dahulu diputuskan materi apa yang sebaiknya diberikan nantinya, dalam pemberian materi hendaknya menimbang-nimbang materi apa yang sedang dihadapi oleh anggota kelompok nantinya.
b.      Tujuan yang ingin dicapai
Dalam perencanaan kegiatan bimbingan kelompok pemimpin kelompok menjelaskan tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
c.       Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan bimbingan kelompok adalah membantu anggota kelompok dalam mngutarakan permasalahan yang sedang dihadapi, dalam sasaran kegiatan ini pemimpin kelompok menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh kelompoknya, pemimpin kelompok harus bisa menganalisa kira-kira kegiatan apa yang baik untuk dilakukan agar seluruh anggota kelompok nyaman dalam proses bimbingan kelompok.
d.      Bahan atau sumber bahan untuk topik tugas
Bahan topik dapat diperoleh dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh keseluruhan peserta, untuk dapat memperolehnya mesing-masing peserta disuruh mengungkapkan atau menceritakan keluhan yang sedang dihadapinya pada saat ini. Lalu sumber bahan diperoleh dari peserta.
e.       Rencana penilaian
Rencana penilaian ini mengacu pada seberapa jauh perubahan yang terjadi peda masing-masing anggota kelompok, dalam penilain pemimpin kelompok tidak boleh hanya memandang anggotanya dai sisi dia, tapi harus lebih obyektif.
f.       Waktu dan tempat
Sebelum bimbingan kelompok dilaksanakan calon pemimpin kelompok diharapkan untuk menetapkan waktu pelaksanaan, misalkan: pada jam kosong ketika anggota kelompok sedang tidak ada tugas atau setelah proses pembelajaran disekolah selesai ini agar tidak mengganggu kegitan belajar mereka. Selain menetapkan waktu pemimpin kelompok juga harus menetapkan tempat yang akan dipakai dalam proses bimbingan kelompok, dalam menentukan tempat hendaknya harus diperhatikan tempatnya seperti kelayakan tempat untuk dipakai bimbingan kelompok agar tidak membahayakan keselamatan kelompok nantinya, mudah dijangkau dan sudah diketahui oleh masing-masing anggota kelompok.
3. Pelaksanaan
        i.            Tahap pembentukan
(1)   Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan rasa terima kasih.
Dalam mengawali pertemuan seorang pemimpin kelompok semestinya bersifat terbuka kepada anggota kelompok. Ini ditunjukkan melalui penerimaan anggota kelompok dengan terbuka dan tidak menutup-nutupi atau tidak dibuat-buat dalam menerima anggota kelompok.
Agar anggota kelompok dapat cepat beradaptasi pada kelompok seorang pemimpin kelompok hendaknya bersikap ramah dan mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok atas kehadirannya dengan suka rela datang keacara bimbingan kelompok. Contoh : “saya ucapkan terima kasih atas kedatangan adik-adik secara suka rela dalam kegiatan kelompok yang akan kita laksanakan kali ini......”
(2)   Memimpin berdo’a ( Do’a dapat dipimpin oleh pemimpin kelompok atau diwakilkan kepada peserta bimbingan. )
Contoh : “......sebelum kita memulai bimbingan kelompok ada baiknya kita berdo’a terlebih dahulu agar bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan kepercayaan masing-masing, berdo’a dimulai...”
(3)   Perkenalan
Stelah pemimpin kelompok memimpin berdo’a dilanjutkan perkenalan dengan anggota kelompok, perkenalan dimulai dari pemimpin kelompok dilanjutkan oleh anggota kelompok satu persatu, dalam perkenalan ini tidak harus urut. Contoh : “..sebelum kita melangkah dalam kegiatan yang lebih jauh, agar saling terjalin keakraban sesama anggota, yang pastinya kalian belum saling mengenal sebelumnya. Dimulai dari saya, nama saya..... kalian bia panggil saya...... lalu nama kalian? Silahkan sebutkan nama kalian dan apa panggilan kalian......”
(4)   Ice breaking
Ice breaking digunakan untuk menjernihkan suasana ketika suasana dalam kelompok masih kaku. Ice breaking ini bisa berupa permainan yang bisa mencairkan suasana. Ada beberapa penyabab yang bisa membuat suasana menjadi kaku diantaranya, setiap anggota kelompok tidak mengenal satu dengan yang lain sehingga menyebabkan mereka tertutup dalam bimbinga kelompok.
Contoh Ice breaking : “ kelihatannya kalian masih kaku dan malu untuk bicara dengan teman disebelah kalian, saya mempunyai sebuah permainan agar kalian mudah beradaptasi dengan bimbingan kelompok kali ini. Permainannya adalah SEGITIGA, KOTAK, DAN LINGKARAN
Deskripsi
Insturktur memberikan waktu lima menit kepada peserta kegiatan untuk membuat gambar yang unsurnya terdiri dari segi tiga, kotak (segi empat), dan lingkaran. Peserta boleh menggambar orang seperti contoh), pemandangan, mobil, binatang, dan lain sebagainya. Setelah waktu lima menit selesai peserta mengumpulkan hasil gambarannya kepada guru. Guru kemudian menghitung jumlah segi tiga paling sedikit dan paling banyak dari semua gambar peserta pelatihan. Demikian juga dengan kotak serta lingkaran. Dari data tersebut, guru akan menerangkan makna dari apa yang telah mereka lakukan selama lima menit tadi.
Tujuan
Menunjukkan kepada semua peserta bahwa lebih serius lagi dalam hidup dan belajar memungkinkan seseorang bisa lebih berhasil lagi karena potensi, kemampuan, dan kemauan bisa semakin dioptimalkan sehingga akan dihasilkan prestasi yang membanggakan.
Pembahasan
1.        Gambar segi tiga berarti kreativitas, semakin banyak gambar segi tiga menunjukkan siswa banyak menggunakan kreativitas.
2.        Gambar kotak berarti kemampuan, semakin banyak gambar kotak menunjukkan siswa telah menggunakan kemampuannya.
3.        Gambar lingkaran berarti kemauan, semakin banyak gambar lingkaran menunjukkan siswa memiliki kemauan.
(5)   Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan apa makna sebenarnya dari bimbingan kelompok, pemimpin kelompok perlu menjelaskan apa pengertian bimbingan kelompok itu. Contoh : “setelah kita saling mengenal satu dengan yang lain, saya akan memberi penjelasan mengenai bimbingan kelompok, jadi bimbingan kelompok adalah..........”
Lalu setelah menjelaskan arti bimbingan kelompok, pemimpin kelompok menjelakan tujuan bimbingan kelompok. Contoh : “... setelah kalian mengetahui pengertian bimbingan kelompok, lalu tujuan bimbingan kelompok adalah.......”
(6)   Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Untuk memppermudah jalannya bimbingan kelompok, pemimpin kelompok bisa menjelasakan kepada anggota kelompok cara pelaksanaan kegiatan tersebut ( cara pelaksaan ini bisa dijelaskan atau kalau anggota kelompok dirasa sudah tau boleh tidak dijelaskan tapi lebih baik dijelaskan ). Contoh : ”baik setelah kalian mengetahui definisi dan tujuan bimbingan kelompok kita kali ini, saya akan menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok ini, jadi yang pertama......”
(7)   Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (suka rela, terbuka, aktif, kegiatan, normatif, rahasia )
Dalam bimbingan kelompok ada beberapa asas yang perlu dijelaskan kepada anggota kelompok dintaranya asas kesukarelaan, asas ini sangat penting dalam kegiatan kelompok dikarenakan asas ini dapat mempengaruhi jalannya bimbingan kelompok. Jika anggota kelompok yang datang tidak secara suka rela maka akan mempengaruhi asas yang lain misalnya, anggotata kelompok tidak bisa terbuka dalam menyampaikan masalah yang sedang dialaminya.
Lalu juga akan menyebabkan anggota kelompok bersifat pasif dalam kegiatan bimbingan. Keaktifan kelompok adalah salah satu asas dalam bimbingan kelompok. Setelah anggota tidak terbuka dan tidak aktif maka akan menghambat kegiatan kelompok dalam asas kegiatan.
Jika itu semua terjadi maka kegiatan kelompok akan berjalan tidak sesuai norma yang diharapkan dalam bimbingan kelmpok, dan ini akan menyababkan asas kerahasiaan dalam kelompok tidak akan terjaga dengan baik. Oleh jarena itu asas-asas dalam bimbingan kelompok perlu dijelaskan kepada anggota kelompok, jika salah satu asas terganggu atau tidak berjalan maka akan mempengaruhi proses bimbingan kelompok, bahkan bimbinga kelompok bisa dikatakan gagal.
(8)   Kesepakatan waktu
Dalam bimbingan kelompok agar tidak mengganggu kegiatan yang lain maka perlu diadakan kesepakatan waktu oleh pemimpin kelompok kepada anggota kelompok misal kegiatan bimbingan dilaksanakan pada saat pulang sekolah atau hari libur. Ini agar terjalin kesepakatan yang bersifat demokratis.
      ii.            Tahap peralihan
(1)   Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
Dalam kelompok bimbingan kita harus menjelaskan kembali kegiatan kelompok yang akan dilakukan, ini gunanya untuk memberi tahu anggota kelompok yang belum begitu mengerti dengan kegiatan yang akan dilakukan dan mungkin menjelasakan untuk anggota yang baru bergabung.
(2)   Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
Setelah menjelaskan kembali kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok, pemimpin kelompok menanyakan kepada setiap anggota kelompok kesiapan mereka dalam mengerjakan tugas maupun kegiatan yang akan dilakukan.
(3)   Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan atau sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengtasi masalah tersebut.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin kelompok hendaknya seorang pemimpin kelompok dapat mengenali suasana kelompoknya secara keseluruhan, dengan begitu pemimpin kelompok dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dan mengetahui anggota kelompok yang mana yang belum siap untuk memasuki tahap selanjutnya serta pemimpin bisa mengatasi masalah yang sedang dihadapi anggotanya.
(4)   Pemimpin kelompok  menjelaskan topik bahasan yang bisa dikemukakan.
Dalam tahap ini pemimpin kelompok memperoleh topik bahasan dari tahap diatas, pemimpin kelompok dapat memberi beberapa topik bahasan sesuai dengan kesiapan dan keadaan masing-masing anggota kelompok.
    iii.            Tahap kegiatan
(1)   Topik bebas
(a)    Memberi contoh topik bahasan yang bisa diangkat atau dikemukakan dan dibahas dalam kelompok
(b)   Mempersilahkan anggota untuk mengemukakan topik ( dengan menjelaskan pentingnya topik itu dibahas ) secara bergantian
(c)    Memilih atau menetapkan topik yang akan dibahas
(d)   Pembahasan topik tersebut secara tuntas
(e)    Selingan
(f)    Penyimpulan
(2)   Topik tugas
(a)    Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan
(b)   Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
(c)    Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan oleh pemimpin kelompok
(d)   Pembahasan topik tersebut secara tuntas
(e)    Selingan
(f)    Penyimpulan
    iv.            Tahap pengakhiran
(1)   Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri
Dalam tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kepada anggota kelompok bahwa kegiatan kelompok akan berakhir.
(2)   Penilaian segera
Setelah bimbingan kelompok dilakukan selama beberapa pertemuan, lalu pemimpin kelompok memberi penilaian secara obyektif kepada masing-masing peserta bimbingan kelompok. Tujuan pemberian nilai ini untuk mengetahui manakah peserta yang mengalami perkembangan yang baik dan yang kurang berkembang.
(3)   Pembahasan kegiatan lanjutan
Disini pemimpin kelompok menjelaskan kepada anggota kelompok untuk membahas kegitan yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya, apakah kegiatannya akan seperti ini atau ada perubahan.
(4)   Ucapan terima kasih
Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok sebelum mereka diajak berdo’a, ini juga untuk lebih mengakrabkan antara pemimpin dan anggota agar mereka mau datang kembali kepertamuan berikutnya.
(5)   Berdo’a
(6)   Perpisahan
Disadur dari : Praktek profesional konseling
oleh Erik Teguh Prakoso S.pd M.pd Kons
                        Nama                         : Ari Wibowo
                        Kelas              : A 2011
                        Npm                :11o4o1o1oo25
                        Mata kuliah  : Dinamika Kelompok
Artikel Bimbingan Kelompok
Di SMP N Maju Terus
Disini saya sebagai pemimpin kelompok akan mengadakan bimbingan kelompok di SMP N Maju Terus, adapun langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Langkah awal
            Langkah awal atau tahap awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan kelompok sampai dengan pengumpulan para peserta yang siap melaksanakan kegiatan kelompok.
2. Perencanaan kegiatan meliputi:
a.       Materi layanan
Sebelum melakukan diskusi kelompok ada baiknya jika terlebih dahulu diputuskan materi apa yang sebaiknya diberikan nantinya, dalam pemberian materi hendaknya menimbang-nimbang materi apa yang sedang dihadapi oleh anggota kelompok nantinya.
b.      Tujuan yang ingin dicapai
Dalam perencanaan kegiatan bimbingan kelompok pemimpin kelompok menjelaskan tujuan apa yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
c.       Sasaran kegiatan
Sasaran kegiatan bimbingan kelompok adalah membantu anggota kelompok dalam mngutarakan permasalahan yang sedang dihadapi, dalam sasaran kegiatan ini pemimpin kelompok menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh kelompoknya, pemimpin kelompok harus bisa menganalisa kira-kira kegiatan apa yang baik untuk dilakukan agar seluruh anggota kelompok nyaman dalam proses bimbingan kelompok.
d.      Bahan atau sumber bahan untuk topik tugas
Bahan topik dapat diperoleh dari permasalahan yang sedang dihadapi oleh keseluruhan peserta, untuk dapat memperolehnya mesing-masing peserta disuruh mengungkapkan atau menceritakan keluhan yang sedang dihadapinya pada saat ini. Lalu sumber bahan diperoleh dari peserta.
e.       Rencana penilaian
Rencana penilaian ini mengacu pada seberapa jauh perubahan yang terjadi peda masing-masing anggota kelompok, dalam penilain pemimpin kelompok tidak boleh hanya memandang anggotanya dai sisi dia, tapi harus lebih obyektif.
f.       Waktu dan tempat
Sebelum bimbingan kelompok dilaksanakan calon pemimpin kelompok diharapkan untuk menetapkan waktu pelaksanaan, misalkan: pada jam kosong ketika anggota kelompok sedang tidak ada tugas atau setelah proses pembelajaran disekolah selesai ini agar tidak mengganggu kegitan belajar mereka. Selain menetapkan waktu pemimpin kelompok juga harus menetapkan tempat yang akan dipakai dalam proses bimbingan kelompok, dalam menentukan tempat hendaknya harus diperhatikan tempatnya seperti kelayakan tempat untuk dipakai bimbingan kelompok agar tidak membahayakan keselamatan kelompok nantinya, mudah dijangkau dan sudah diketahui oleh masing-masing anggota kelompok.
3. Pelaksanaan
        i.            Tahap pembentukan
(1)   Menerima kehadiran anggota kelompok secara terbuka dan mengucapkan rasa terima kasih.
Dalam mengawali pertemuan seorang pemimpin kelompok semestinya bersifat terbuka kepada anggota kelompok. Ini ditunjukkan melalui penerimaan anggota kelompok dengan terbuka dan tidak menutup-nutupi atau tidak dibuat-buat dalam menerima anggota kelompok.
Agar anggota kelompok dapat cepat beradaptasi pada kelompok seorang pemimpin kelompok hendaknya bersikap ramah dan mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok atas kehadirannya dengan suka rela datang keacara bimbingan kelompok. Contoh : “saya ucapkan terima kasih atas kedatangan adik-adik secara suka rela dalam kegiatan kelompok yang akan kita laksanakan kali ini......”
(2)   Memimpin berdo’a ( Do’a dapat dipimpin oleh pemimpin kelompok atau diwakilkan kepada peserta bimbingan. )
Contoh : “......sebelum kita memulai bimbingan kelompok ada baiknya kita berdo’a terlebih dahulu agar bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan kepercayaan masing-masing, berdo’a dimulai...”
(3)   Perkenalan
Stelah pemimpin kelompok memimpin berdo’a dilanjutkan perkenalan dengan anggota kelompok, perkenalan dimulai dari pemimpin kelompok dilanjutkan oleh anggota kelompok satu persatu, dalam perkenalan ini tidak harus urut. Contoh : “..sebelum kita melangkah dalam kegiatan yang lebih jauh, agar saling terjalin keakraban sesama anggota, yang pastinya kalian belum saling mengenal sebelumnya. Dimulai dari saya, nama saya..... kalian bia panggil saya...... lalu nama kalian? Silahkan sebutkan nama kalian dan apa panggilan kalian......”
(4)   Ice breaking
Ice breaking digunakan untuk menjernihkan suasana ketika suasana dalam kelompok masih kaku. Ice breaking ini bisa berupa permainan yang bisa mencairkan suasana. Ada beberapa penyabab yang bisa membuat suasana menjadi kaku diantaranya, setiap anggota kelompok tidak mengenal satu dengan yang lain sehingga menyebabkan mereka tertutup dalam bimbinga kelompok.
Contoh Ice breaking : “ kelihatannya kalian masih kaku dan malu untuk bicara dengan teman disebelah kalian, saya mempunyai sebuah permainan agar kalian mudah beradaptasi dengan bimbingan kelompok kali ini. Permainannya adalah SEGITIGA, KOTAK, DAN LINGKARAN
Deskripsi
Insturktur memberikan waktu lima menit kepada peserta kegiatan untuk membuat gambar yang unsurnya terdiri dari segi tiga, kotak (segi empat), dan lingkaran. Peserta boleh menggambar orang seperti contoh), pemandangan, mobil, binatang, dan lain sebagainya. Setelah waktu lima menit selesai peserta mengumpulkan hasil gambarannya kepada guru. Guru kemudian menghitung jumlah segi tiga paling sedikit dan paling banyak dari semua gambar peserta pelatihan. Demikian juga dengan kotak serta lingkaran. Dari data tersebut, guru akan menerangkan makna dari apa yang telah mereka lakukan selama lima menit tadi.
Tujuan
Menunjukkan kepada semua peserta bahwa lebih serius lagi dalam hidup dan belajar memungkinkan seseorang bisa lebih berhasil lagi karena potensi, kemampuan, dan kemauan bisa semakin dioptimalkan sehingga akan dihasilkan prestasi yang membanggakan.
Pembahasan
1.        Gambar segi tiga berarti kreativitas, semakin banyak gambar segi tiga menunjukkan siswa banyak menggunakan kreativitas.
2.        Gambar kotak berarti kemampuan, semakin banyak gambar kotak menunjukkan siswa telah menggunakan kemampuannya.
3.        Gambar lingkaran berarti kemauan, semakin banyak gambar lingkaran menunjukkan siswa memiliki kemauan.
(5)   Menjelaskan pengertian dan tujuan bimbingan kelompok.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan apa makna sebenarnya dari bimbingan kelompok, pemimpin kelompok perlu menjelaskan apa pengertian bimbingan kelompok itu. Contoh : “setelah kita saling mengenal satu dengan yang lain, saya akan memberi penjelasan mengenai bimbingan kelompok, jadi bimbingan kelompok adalah..........”
Lalu setelah menjelaskan arti bimbingan kelompok, pemimpin kelompok menjelakan tujuan bimbingan kelompok. Contoh : “... setelah kalian mengetahui pengertian bimbingan kelompok, lalu tujuan bimbingan kelompok adalah.......”
(6)   Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok.
Untuk memppermudah jalannya bimbingan kelompok, pemimpin kelompok bisa menjelasakan kepada anggota kelompok cara pelaksanaan kegiatan tersebut ( cara pelaksaan ini bisa dijelaskan atau kalau anggota kelompok dirasa sudah tau boleh tidak dijelaskan tapi lebih baik dijelaskan ). Contoh : ”baik setelah kalian mengetahui definisi dan tujuan bimbingan kelompok kita kali ini, saya akan menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok ini, jadi yang pertama......”
(7)   Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok (suka rela, terbuka, aktif, kegiatan, normatif, rahasia )
Dalam bimbingan kelompok ada beberapa asas yang perlu dijelaskan kepada anggota kelompok dintaranya asas kesukarelaan, asas ini sangat penting dalam kegiatan kelompok dikarenakan asas ini dapat mempengaruhi jalannya bimbingan kelompok. Jika anggota kelompok yang datang tidak secara suka rela maka akan mempengaruhi asas yang lain misalnya, anggotata kelompok tidak bisa terbuka dalam menyampaikan masalah yang sedang dialaminya.
Lalu juga akan menyebabkan anggota kelompok bersifat pasif dalam kegiatan bimbingan. Keaktifan kelompok adalah salah satu asas dalam bimbingan kelompok. Setelah anggota tidak terbuka dan tidak aktif maka akan menghambat kegiatan kelompok dalam asas kegiatan.
Jika itu semua terjadi maka kegiatan kelompok akan berjalan tidak sesuai norma yang diharapkan dalam bimbingan kelmpok, dan ini akan menyababkan asas kerahasiaan dalam kelompok tidak akan terjaga dengan baik. Oleh jarena itu asas-asas dalam bimbingan kelompok perlu dijelaskan kepada anggota kelompok, jika salah satu asas terganggu atau tidak berjalan maka akan mempengaruhi proses bimbingan kelompok, bahkan bimbinga kelompok bisa dikatakan gagal.
(8)   Kesepakatan waktu
Dalam bimbingan kelompok agar tidak mengganggu kegiatan yang lain maka perlu diadakan kesepakatan waktu oleh pemimpin kelompok kepada anggota kelompok misal kegiatan bimbingan dilaksanakan pada saat pulang sekolah atau hari libur. Ini agar terjalin kesepakatan yang bersifat demokratis.
      ii.            Tahap peralihan
(1)   Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
Dalam kelompok bimbingan kita harus menjelaskan kembali kegiatan kelompok yang akan dilakukan, ini gunanya untuk memberi tahu anggota kelompok yang belum begitu mengerti dengan kegiatan yang akan dilakukan dan mungkin menjelasakan untuk anggota yang baru bergabung.
(2)   Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut
Setelah menjelaskan kembali kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok, pemimpin kelompok menanyakan kepada setiap anggota kelompok kesiapan mereka dalam mengerjakan tugas maupun kegiatan yang akan dilakukan.
(3)   Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan atau sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengtasi masalah tersebut.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin kelompok hendaknya seorang pemimpin kelompok dapat mengenali suasana kelompoknya secara keseluruhan, dengan begitu pemimpin kelompok dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dan mengetahui anggota kelompok yang mana yang belum siap untuk memasuki tahap selanjutnya serta pemimpin bisa mengatasi masalah yang sedang dihadapi anggotanya.
(4)   Pemimpin kelompok  menjelaskan topik bahasan yang bisa dikemukakan.
Dalam tahap ini pemimpin kelompok memperoleh topik bahasan dari tahap diatas, pemimpin kelompok dapat memberi beberapa topik bahasan sesuai dengan kesiapan dan keadaan masing-masing anggota kelompok.
    iii.            Tahap kegiatan
(1)   Topik bebas
(a)    Memberi contoh topik bahasan yang bisa diangkat atau dikemukakan dan dibahas dalam kelompok
(b)   Mempersilahkan anggota untuk mengemukakan topik ( dengan menjelaskan pentingnya topik itu dibahas ) secara bergantian
(c)    Memilih atau menetapkan topik yang akan dibahas
(d)   Pembahasan topik tersebut secara tuntas
(e)    Selingan
(f)    Penyimpulan
(2)   Topik tugas
(a)    Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan
(b)   Menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
(c)    Tanya jawab tentang topik yang dikemukakan oleh pemimpin kelompok
(d)   Pembahasan topik tersebut secara tuntas
(e)    Selingan
(f)    Penyimpulan
    iv.            Tahap pengakhiran
(1)   Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri
Dalam tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan kepada anggota kelompok bahwa kegiatan kelompok akan berakhir.
(2)   Penilaian segera
Setelah bimbingan kelompok dilakukan selama beberapa pertemuan, lalu pemimpin kelompok memberi penilaian secara obyektif kepada masing-masing peserta bimbingan kelompok. Tujuan pemberian nilai ini untuk mengetahui manakah peserta yang mengalami perkembangan yang baik dan yang kurang berkembang.
(3)   Pembahasan kegiatan lanjutan
Disini pemimpin kelompok menjelaskan kepada anggota kelompok untuk membahas kegitan yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya, apakah kegiatannya akan seperti ini atau ada perubahan.
(4)   Ucapan terima kasih
Pemimpin kelompok mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok sebelum mereka diajak berdo’a, ini juga untuk lebih mengakrabkan antara pemimpin dan anggota agar mereka mau datang kembali kepertamuan berikutnya.
(5)   Berdo’a
(6)   Perpisahan

2 komentar: